Dia Bilang Punya Pemikiran Sendiri

"Gitu sih kalo udah punya pemikiran sendiri!", begitu ucapnya dengan kesal. Yang menyakitkan, kadang setelah kalimat itu, ada gumaman atau umpatan yang terlontar :(

Penyebabnya biasanya sepele. Masing-masing punya pemikirannya sendiri, masing-masing merasa benar jadi tidak mendengarkan yang lain. Akar permasalahannya adalah komunikasi yang tidak pakai hati. Bicara singkat atau bicara terburu-buru sehingga pesan tidak tersampaikan dan tidak diterima dengan baik. Ini nih yang suka bikin miskom (miss communication) yang berujung dengan debat. Cara menyampaikan pesan yang tidak elok pun bisa membuat kalimat itu mental. Perhatikan juga situasi dan kondisi lawan bicara, apakah siap menerima pesan atau tidak.

Misal saja beberapa waktu lalu. Saat itu kami berada di mall. Ketika sedang makan siang, anak kami meminta buang air besar.

"Bener mau pub sekarang?", tanyaku. "Hm, ga jadi deh ma, nanti aja abis makan."

Dan setelah selesai makan, ternyata rasa ingin pub anakku sudah hilang. Namun ketika kami masuk di satu tenant tiba-tiba anak kami minta pub dengan terburu-buru. Karena kondisi ku yang tinggal bayar ke kasir, anak kami dengan strollernya dibawa suami ke toilet. Aku berteriak dari depan kasir "Pa, bawa ke toilet premium aja, ada toilet pendek untuk anak, dia lebih nyaman duduknya."
Suami hanya diam berlalu. Ku pikir suami meng-iya-kan kalimatku untuk turun satu lantai ke toilet premium.

Merasa tenang sejenak, di depan kasir aku melihat-lihat barang etalase sambil menjaga anak keduaku.
Beberapa waktu kemudian suamiku kembali.

"Bawa pempers ga?", tanyanya. Aku menjawab, "Duh ga bawa pa, ada di mobil."

Raut mukanya terlihat kesal, sambil terburu-buru keluar toko dia bilang, "Di sebelah kanan ya" sambil menunjuk pintu keluar dan belok ke arah kanan.

Aku masih mengantri bayar, tapi pikiran sudah tidak tenang.
Pikirku, nanti ambil eskalator di arah kanan untuk turun satu lantai menuju toilet premium.
Setelah bayar, ku kejar suamiku, namun aku sudah kehilangan jejaknya. Ku telpon dua handphone nya tidak diangkat. Ku telpon berulang kali dan akhirnya diangkat, "Pa, papa dimana? Tadi aku kejar tapi ga ketemu." "Di Toilet.", sesimple itu jawabnya dan telpon ditutup.

Dengan bingung aku berlari sambil menggendong anak keduaku, mencari eskalator turun dan mencari toilet premium, aku lupa di mana persisnya lokasi toilet itu, aku hanya ingat ada di lantai bawah. Aku tanya penjaga mall, ternyata aku salah arah, lari-lari lagi. Sesampainya di toilet premium aku menunggu sebentar, lalu aku telpon lagi, "Pa, papa di dalam? aku di luar ya".

Khawatir suami kerepotan, aku memutuskan membayar toilet untuk masuk. Dan ketika ku buka toilet anak, "Lho, kok ga ada? Pada kemana ya?", celetukku. Ga lama suami nelpon, "Kamu di toilet premium?!". "Iya", jawabku. "Ahh..! Udah tunggu di sana aja." dan telpon pun ditutup.
Lalu aku pun bingung.

Ternyata, di sebelah kanan tenant itu ada toilet umum, memang tidak ada closet untuk anak, tapi berhubung anakku sudah kebelet, suamiku memutuskan untuk ke toilet itu saja.

Yaa yaa..

Maaf ya pa, mungkin aku kurang menyimak instruksi yang disampaikan.

Bagaimana solusinya?



RESPECT 



Saling meminta maaf



Pahami sifat pasangan



Tumbuhkan dan tunjukkan adanya rasa cinta


Yang terpenting:

Komunikasi dengan baik 


Sampaikan pesan dengan baik.
Cara yang baik, intonasi yang baik, kalimat yang baik dan dalam situasi/ kondisi yang baik ;)


--






CONVERSATION

36 komentar:

  1. Aku sendiri, kalau bicara dengan suamiku selalu memastikan dia melihat ke mataku, dan aku melihat ke matanya. Itu garansi bahwa dia sungguh-sungguh mendengarkan. Demikian juga kalau suamiku sedang bicara denganku, aku berusaha melihat matanya supaya aku betul-betul menyimak. Mengandalkan telinga saja sebenarnya tidak cukup.

    BalasHapus
  2. emang suka gitu ya mbak hahahaa suamiku dan aku juga sama, makanya aku biasanya suka menekankan dengan cara memberi nada yang berbeda pada informasi yang penting, suamiku hafal kebiasaan aku itu

    BalasHapus
  3. memang gitu ya mbak balada suami istri pasti dalam hubungan kita selalu harus ada yang ngalah dan memang komunikasi itu nomer satu

    BalasHapus
  4. Jyahahahaha, memang begitulah komunikasi pasutri.
    Terkadang banyak hal yg rentan misscom ya Mak
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    BalasHapus
  5. Haha, Miskom ini sering juga kualami Mba, Suamiku tuh santai sementara Istrinya ini detail.
    Suamiku kalau ngomong lembut banget, saking lembutnya sampe rasanya aku gak denger apa-apa, dan aku suka ngomel "kamu ngobrolnya jangan pake bahasa Kalbu dooong, alias ngomong dalam hati doang", wkwk. Semakin lama semakin memahami satu sama lain tapi yaaa tetep sih 7 tahun menikah masih ada aja "bumbu2" hebohnya :)

    BalasHapus
  6. Bener nih. Masalah tuh kadang suka muncul kalau miskom ya.. aku jg ngerasain hal yg sama. Semoga ke dpn nya bisa semakin saling terbuka dan komunikasi dgn baik yaa..

    BalasHapus
  7. miskom2 pasutri selalu ada aja terutama yg sepele, kalo gak sabar2 bisa bubar jalan deh yg penting emg menjaga komunikasi dan selalu bersabar

    BalasHapus
  8. Aku kalau lagi ngobrol berdua suami, memastikan kita tidak sedang berpegangan dengan gadget bisa sebel nanti satu sama lain. HAhahahaa... Yang penting komunikasi harus berjalan baik dan mengerti satu sama lain kalau aku.

    BalasHapus
  9. Entah mengapa, saya kalau baca masalah komunikasi suami istri suka ngakak sendiri, keingat kami yang kalau komunikasi selalu 1 arah.

    Respek is da best, dan cinta yang meleburkan semua perbedaan *eaaaaaaa :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. BAhkan aku pun dengan suami yang notabene anak kami udah besar-besar, tetap loh masih ada miskom gitu. Riak-riak kecil lah ya istilahnya hehehe...

      Hapus
  10. Pahami sifat pasangan, saya suka banget dengan kalimat ini mbak. Karena memang hanya dengan memahami sifat pasangan kita jadi lebih mengerti karakternya dan bisa terus mencintainya.

    BalasHapus
  11. Gemeessh yaa..
    Para suami yang sedikit ngomong ini kadang bikin para istri gondog banget.

    Tapi yaa...
    Aneh juga siih...kalo liat lakik cerewet.

    Jadi untuk bisa paham mereka yang rada unik ini, aku tetap bersyukur, kalau kita dari dunia yang berbeda. Jadi segala keputusan untuk anak, aku rasa...itulah yang terbaik yang beliau pikirkan.

    Dan aku yakin...anak-anak ini ternyata lebih mandiri dan struggle kalau sama Ayahnya.
    Daripada sama Ibunya yang selalu tahu kenyamanan anak.

    BalasHapus
  12. Miskom memang hal yang sering terjadi pada kehidupan suami isteri ya. Aku pun sering mengalaminya, kadang2 hal yang sepele2 hahha. Intinya ya tetap harus mengupayakan komunikasi dan memahami pasangan kita.

    BalasHapus
  13. Sering kejadian miskom gini yaaa... kadang2 memang gimana alur berpikir dan bertindak dari lelaki tidak sesuai dengan perempuan. Adaaaa aja miskom yang terjadi ya.

    BalasHapus
  14. Pernak pernik pernikahan ya gitu, ada hal sepele ada hal yang besar.
    Makanya tuh daku dan suami kalau ngobrol harus fokus, harus saling menatap biar nggak miskom :)

    BalasHapus
  15. Menikah dua tahun membuatku banyak belajar mba wkwkwk
    hal-hal yang kadang biking beda pendapat, tapi kalo sudah ya udah wkwkw
    menyenangkan ya lika-likunya mba. Semangat buat kita

    BalasHapus
  16. KOmunikasi dengan pasangan itu memang benar-benar harus dilakukan. mneurutku itu kunci pernikahan. Dan memang harus ada yang salig menghargai dan tak ragu minta maap kalau ada yang kurang berkenan

    BalasHapus
  17. Kadang kalau udah mendingan atau redaan , baru deh aku bilang aku itu maunya begini begitu...haha curhat sambil muka senyum2, biasanya sih suami menerima tapi kadang dia lupa lagi arghhh

    BalasHapus
  18. Penting sekali ya menjaga komunikasi dengan baik ya mbak, apalagi salah komunikasi bisa berabe jadinya ya mbak

    BalasHapus
  19. Komunikasi yang terpenting dalam menjaga hubungan dengan siapapun, jangan sampai miskom karena efeknya memang bahaya kalau miskom berlarut - larut yah.

    BalasHapus
  20. Yaa aku pernah juga sekali dua kali mebgalaminya mbak, ya sama anak, ya sama suami, biasnaya krn terburu2 dan krn sibuk saat diajak ngomong. Noted nih buat bahan renungan :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kadang2 pas udah punya dua anak gini aku jg merasa komunikasi ma suami terbatas, kyknya perlu nih kapan2 diluangkan waktunya supaya komunikasi jd lebih baik lagi.

      Hapus
  21. Komunikasi pasutri seperti itu kalau tidak berlanjut dengan saling emosi, nanti bakal jadi bumbu-bumbu manis buat ditertawain bersama ya, mba. Apalagi kalau diselesaikan dengan tips di atas, makin saling melengkapi.

    BalasHapus
  22. hihihi sama aja ternyata ya mbak, aku pun kaya gitu kadang beda persepsi masing-masing punya pendapat. Kalau inget anak mau pup atau pipis itu pernah terjadi sama si bungsu, makanay kalau ke mal pertama masuk aku suruh pipis dulu deh daripada nanti repot

    BalasHapus
  23. saya juga sering nih kayak gini sama suami, untungnya di akhir kami selalu sadar dan saling maaf-maafan deh, hehehe :D

    BalasHapus
  24. gak hanya sama suami, sama anak juga lumayan sering apalagi saat itu saya sedang sibuk, jadinya cuman iya-iya aja tapi gak nyimak, akibatnya saya sering salah mengartikan apa yang dibicarakan anak saya

    BalasHapus
  25. Saya selalu bilang ke suami kalau apapun, harus dbahas sama-sama. Harus dikomunikasikan karena kan kita nggak bisa menebak isi hati orang lain :)

    BalasHapus
  26. Sampai sekarang aja kami masih suka begitu hehehe. Ya, sepertinya itu bumbu rumah tangga. Tetapi, semakin lama, ngomelnya semakin sebentar. Abis itu ketawa-tawa lagi. :D

    BalasHapus
  27. Katanya, akar permasalahan dalam rumah tangga berawal dari komunikasi, buka. Faktor lainnya. Makanya, aq sering warning ke suami selain hrus peka ya jaga baik2 komunikasi.

    BalasHapus
  28. Hehehee komunikasi memang utama. Soal toilet itu kami juga pernah mengalami kejadian lucu waktu anakku masih batita. Kami lagi di mall tapi misah. Aku nemeni ART beli baju, anakku dibawa mondar mandir suami. Trus anakku kebelet pipis padahal anakku cewek & baru beberapa hari belajar lepas drypers. Akhirnya masuk toilet cowok & mata anakku ditutup suami biar nggak lihat sekeliling.

    BalasHapus
  29. Komunikasi dengan pasangan memang banyak tantangan ya teh...
    Nggak cuma buat pasangan yg baru menikah, tapi juga yang sudah bertahun2 menikah.

    BalasHapus
  30. hehehe, aku nih sering banget misscom ama suami, abisan kami berdua emang beda karakter jauuuuh, aku bawel dia nya diem, tapi alhamdulillah, misscom, paham, baik lagi terus misscom lagi, begitu aja udah terus… hehehe...

    BalasHapus
  31. Hihihi emang ya mba. Dua kutub yang berbeda agak susah berkomunikasi. Ngomong sama cowok itu harus jelas, step by step dan sesuai dengan apa yg terucap. Sementara cewek berbeda. Dan kalau enggak sama2 memahami, bisa berabe hehe.

    BalasHapus
  32. aku juga sering miskom sama suami, berakhir kesel juga sering wkwkwkw tapi its okay itulah namanya bumbu penyedap dalam pernikahan asal gak berlarut larut

    BalasHapus
  33. Hahaha memang suka begitu sih karena kita memang beda jd memang hrs selalu memahami.. belajar paham cara berpikirnya.. hihi

    BalasHapus
  34. Saya selalu menekankan Komunikasi Produktif untuk persoalan komunikasi dalam keluarga
    Sudah berjalan 3 tahun dan ada manfaatnya sampai sekarang

    BalasHapus

terimakasih sudah membaca, silakan tulis komentar yaa ^^